BEIJING, KOMPAS.com – Asia Pasifik bukanlah halaman belakang siapa pun dan tidak boleh menjadi arena persaingan kekuatan besar, kata Presiden China, Xi Jinping.
Dilansir dari Guardian, Xi memperingatkan ketegangan perang dingin di wilayah yang merupakan titik nyala persaingan antara China dan AS.
Pernyataan Xi pada hari Kamis (17/11/2022) datang menjelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada hari Jumat (18/11/2022) di Bangkok.
Pernyataan oni jadi semacam gambaran jelas di balik upaya AS dengan sekutu dan mitra regional untuk menumpulkan apa yang mereka lihat sebagai pengaruh ekonomi dan militer koersif China yang tumbuh di wilayah tersebut.
“Tidak ada upaya untuk mengobarkan perang dingin baru yang akan diizinkan oleh rakyat atau zaman kita,” kata Xi dalam sambutan tertulis yang disiapkan untuk acara bisnis yang terkait dengan KTT tersebut.
“Kita harus mengikuti jalan keterbukaan dan inklusivitas,” katanya dalam pidato yang disampaikan oleh penyelenggara, seraya menambahkan kawasan itu tidak boleh berubah menjadi arena kontes kekuatan besar.
“Unilateralisme dan proteksionisme harus ditolak oleh semua. Setiap upaya untuk mempolitisasi dan mempersenjatai hubungan ekonomi dan perdagangan juga harus ditolak oleh semua pihak,” katanya.
Hubungan antara China dan AS, dua negara ekonomi terbesar di dunia itu semakin tegang dalam beberapa tahun terakhir karena berbagai masalah termasuk tarif, Taiwan, pencurian kekayaan intelektual, pencabutan otonomi Hong Kong, dan sengketa teritorial atas Laut China Selatan.
Dalam langkah yang mungkin dilihat oleh Beijing sebagai teguran, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan wakil presiden AS, Kamala Harris, akan mengunjungi pulau Palawan Filipina di tepi Laut China Selatan yang disengketakan.
Perjalanan itu akan menjadikan Harris pejabat AS berpangkat tertinggi yang mengunjungi rantai pulau yang berdekatan dengan Kepulauan Spratly.
China telah mengeruk dasar laut untuk membangun pelabuhan dan lapangan udara di Spratly, yang sebagian juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Xi mengatakan kepada timpalannya dari Filipina Ferdinand Marcos Jr pada pertemuan di Bangkok bahwa kekuatan hubungan bilateral bergantung pada hubungan yang stabil di laut, kata penyiar negara CCTV China, mengacu pada perselisihan wilayah Laut China Selatan.
Harris akan mengunjungi Palawan setelah menghadiri pertemuan APEC, yang mengikuti serangkaian KTT regional yang sejauh ini didominasi oleh ketegangan geopolitik atas perang di Ukraina.
Pada pertemuan G20 di Bali, negara-negara dengan suara bulat mengadopsi deklarasi yang mengatakan sebagian besar anggota mengutuk perang Ukraina, tetapi juga mengakui bahwa beberapa negara memandang konflik tersebut secara berbeda.
Tuan rumah Indonesia mengatakan perang adalah isu yang paling diperdebatkan.
Rusia adalah anggota G20 dan APEC tetapi Presiden Vladimir Putin menjauh dari KTT. Wakil perdana menteri pertama Andrey Belousov akan mewakili Putin di APEC.
Tuan rumah APEC Thailand pada hari Kamis mengatakan para pemimpin yang berkumpul untuk forum tersebut harus berdiri di atas perbedaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Jinping #Asia #Pasifik #Tak #Boleh #jadi #Arena #Persaingan #China #dan
Klik disini untuk lihat artikel asli